PARIAMAN, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat meminta petani mengukur lahan pertanian yang digarapnya berbasis geospasial guna memastikan luas lahan pertanian yang dilindungi di daerah itu seluas 1.785 hektare.
“Saya ingin petani yang ada di Pariaman mengukur kembali seberapa besar luas lahan yang mereka garap sehingga data yang dihasilkan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan bahwa kita memang memiliki lahan sawah terlindungi seluas 1.785 hektare,” kata Wali Kota Pariaman Genius Umar saat “Sosialisasi Pengukuran Geospasial Lahan Pertanian” di Pariaman, Selasa.
Ia mengatakan pengukuran tersebut dilakukan secara partisipatif oleh kelompok tani di Pariaman melalui aplikasi WebGis yang disediakan karena mereka yang mengetahui pasti kondisi dan lokasi lahan yang diolah.
Ia menyampaikan dengan aplikasi tersebut yang pengoperasiannya dilakukan oleh kelompok tani maka dapat diketahui secara pasti lahan pertanian di Pariaman dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka dalam berbagai kegiatan pertanian.
“Teknologi ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian serta dapat membuka wawasan petani dalam memetakan lahan pertanian yang ada,” katanya.
Pihaknya menyampaikan Pemko Pariaman terus memberikan perhatian kepada petani dan ketersediaan lahan pertanian di daerah itu guna menjamin ketersediaan pangan untuk warga.
“Petani merupakan pahlawan pangan bagi warga Kota Pariaman. Jika tidak ada petani dan lahan yang digarap untuk sumber pangan, lantas kita mau makan apa?,”ujarnya.
Oleh karena itu ia berharap petani dapat memanfaatkan teknologi geospasial untuk mengukur lahan pertanian secara tepat dan akurat guna melindungi ketersediaan lahan sumber pangan daerah.
Ia menegaskan 1.785 hektare lahan pertanian yang ada di Pariaman merupakan lahan pertanian berkelanjutan yang tidak bisa dijadikan sebagai kawasan perumahan karena lahan tersebut merupakan jaminan bagi sumber lahan pangan daerah itu.
Ia berharap dengan ketersediaan lahan pertanian maka tidak saja dapat menjamin pangan daerah namun juga meningkatkan perekonomian petani di daerah itu.
Sosialisasi Pengukuran Geospasial Lahan Pertanian tersebut diikuti oleh 120 orang perwakilan dari masing-masing kelompok tani yang ada di Pariaman. (rdr/ant)