Dalam rapat itu diungkapkan cabai dan bawang menjadi salah satu penyumbang inflasi di suatu daerah. “Kita di Pasaman Barat khususnya Nagari Talu dan di nagari lainnya sudah mulai menggalakkan menaman bawang dan cabai. Kemarin juga dilakukan panen perdana di Nagari Talu,” sebutnya.
Ia berharap nagari Talu terus melakukan inovasi yang sudah berjalan baik selama ini. Selain itu, nagari juga bisa mengajak para petani untuk bekerja sama. Jika selama ini menggunakan dana desa, sekarang bisa mengembangkan dana desa menjadi lebih baik dengan berbagai inovasi.
Sementara itu, Pejabat Wali Nagari Talu Mahyudanil menjelaskan jika saat ini ada lima titik lokasi kebun bawang Nagari Talu. Diperkirakan panen 2,2 ton dari 18 ribu rumpun yang berhasil.
“Ditanam sebanyak 20 ribu rumpun dan ada yang mati beberapa rumpun diperkirakan yang siap dipanen itu sebanyak 18 ribu rumpun. Jenis bawang yang ditanam merupakan bawang super yang bagus dan premium dengan harga diperkirakan Rp40 ribu rupiah per kilogram,” katanya.
Menurutnya pihaknya terus mendorong petani agar menanam bawang dan cabai. Jika tidak ada lahan yang luas maka disarankan menanam pakai pot atau kantong plastik polibag. (rdr/ant)