Menurut Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Pasaman Barat jumlah pengangguran Pasaman Barat tahun 2021 sebanyak 10.834 jiwa.
Pasaman Barat berada pada posisi ke-4 tertinggi penyumbang jumlah pengangguran di Sumatera Barat, setelah Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 16.335 jiwa, Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 13.511 jiwa, dan Kabupaten Agam 12.292 jiwa.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappelitbangda Pasaman Barat Ikhwanri menyebutkan perkembangan jumlah pengangguran Pasaman Barat tahun 2020-2021 mengalami peningkatan dari 9.981 jiwa menjadi 10.834 jiwa. Jumlah pengangguran tahun 2021 merupakan angka tertinggi dalam periode 2017-2021.
Capaian terendah terjadi pada tahun tahun 2018 sebanyak 6.724 jiwa. Perkembangan jumlah pengangguran tahun 2017-2021 mengalami peningkatan rata-rata sebanyak 936 jiwa setiap tahunnya.
Pada periode 2017-2021, jumlah pengangguran Pasaman Barat selalu mengalami peningkatan. Artinya, kebijakan dalam menahan dan menurunkan jumlah pengangguran belum efektif. Hal ini bisa disebabkan oleh program yang belum menyasar sasaran prioritas, pertumbuhan jumlah pengangguran yang tinggi, adalah pemutusan hubungan kerja, dan sebagainya.
Bappelitbangda Pasaman Barat mencatat jumlah angkatan kerja Pasaman Barat sebanyak 215.800 jiwa. Pada tingkat kabupaten, Pasaman Barat berada pada posisi ke-3 tertinggi penyumbang angkatan kerja di Sumatera Barat, setelah Kabupaten Agam sebanyak 242.900 jiwa dan Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 226.300 jiwa. Sedangkan level Kota jumlah angkatan kerja yang lebih banyak dari Pasaman Barat adalah Kota Padang menyumbang sebanyak 480.300 jiwa.
Perkembangan jumlah angkatan kerja Pasaman Barat dari tahun sebelumnya mengalami peningkatan dari 212.800 jiwa menjadi 215.800 jiwa.
Jumlah angkatan kerja tahun 2021 merupakan angka tertinggi dalam periode 2017-2021. Capaian terendah terjadi pada tahun tahun 2017 sebanyak 195.000 jiwa. Perkembangan jumlah angkatan kerja tahun 2017-2021 mengalami peningkatan rata-rata sebanyak 5.430 jiwa setiap tahunnya.
Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja Pasaman Barat menyebutkan untuk saat ini peluang kerja yang ada berada di perusahaan perkebunan sawit, toko dan swalayan. Kemudian permodalan, perhotelan, leasing dan distributor barang harian.
Untuk menyerap jumlah angkatan kerja Dinas Tenaga Kerja menjalin kerja sama dengan pemberi kerja, mengadakan pameran pasar kerja, mengumpulkan dan menyebarkan info lowongan kerja.
Dengan program pelatihan diharapkan para pencari kerja memperoleh pekerjaan yg sesuai dengan minat bakat dan kompetensinya serta gaji minimal upah minimum regional.
Pemkab Pasaman Barat akan terus berusaha meningkatkan keterampilan pencari kerja di wilayahnya dengan pelatihan melalui BLK. Lembaga ini memang bukan satu-satunya untuk mendukung peningkatan keterampilan pencari kerja, tapi BLK telah mampu memberikan manfaat nyata bagi angkatan kerja sebelum masuk lapangan kerja. (rdr/ant)