Menurut data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) tahun 2023 terdapat 34.436 keluarga atau setara dengan 164.341 jiwa, tersebar pada desil 1-4, yang merupakan sasaran program penanggulangan dan penghapusan kemiskinan daerah.
Ia menjelaskan masih banyak kendala yang dihadapi dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Pasaman Barat.
Diantaranya adalah kurangnya sinkronisasi dan sinergi, serta belum seragamnya basis data yang digunakan untuk program penanggulangan kemiskinan di daerah.
Lalu kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap program penanggulangan kemiskinan karena belum optimalnya peran dan fungsi TKPKD Pasaman Barat. Serta belum optimalnya upaya untuk menggaet dana dari pemerintah pusat dan peran swasta.
Berdasarkan analisa data, ia mengatakan bahwa kontribusi program penanggulangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem masih rendah.
Sehingga, perlu dilakukan penajaman program agar menyasar kepada keluarga dan individu prioritas berdasarkan variabel kemiskinan yang ditanggungnya.
“Kami telah melakukan advokasi kebijakan terhadap perusahaan yang ada dengan mengintegrasikan tiga isu nasional utama, yaitu penanggulangan kemiskinan, percepatan penurunan stunting, dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dengan memadupadankan data,” sebutnya. (rdr/ant)