SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menargetkan pengentasan kemiskinan ekstrem nol persen pada tahun 2024.
“Kemiskinan masih menjadi salah satu masalah utama di negeri ini dan membutuhkan penanganan secara tepat dan cepat,” kata Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto usai rapat koordinasi (rakor) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Pasaman Barat di Simpang Empat, Selasa.
Menurut dia di tengah kemajuan teknologi saat ini, masih banyak masyarakat yang hidup dalam kemiskinan.
Hal ini disebabkan oleh banyak hal, seperti terbatasnya lapangan kerja, kurangnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), tenaga kerja, hambatan geografis, dan bahkan karena faktor budaya.
Selain itu, pihaknya menyadari bahwa masih banyak program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan selama ini belum terintegrasi dan tepat sasaran.
Ia menyebutkan bahwa pada tahun 2023, angka kemiskinan di Pasaman Barat masih tercatat sebesar 6,92 persen, atau setara dengan 33.520 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya, hanya mampu diturunkan sebesar 0,01 poin.
Jika dibandingkan dengan individu miskin tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebanyak 610 jiwa pada tahun 2022,sebanyak 32.910 jiwa.
“Meski demikian, jumlah penduduk yang rentan miskin jauh lebih besar dari itu,” ujarnya.