Ia mengatakan, PPL bertugas memberikan pendampingan mulai dari merencanakan budidaya seperti penyusunan RDKK, entri Simluhtan dan menghitung e-alokasi pupuk bersubsidi.
“Pelaksanaan penyuluhan sampai evaluasi kegiatan. Semua itu dilakukan penyuluh demi peningkatan kesejahteraan petani,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menyebutkan provinsi yang ia pimpin kekurangan 1.000 orang tenaga penyuluh pertanian dalam rangka mengoptimalkan produksi hasil pertanian di daerah setempat.
Saat ini jumlah penyuluh pertanian di Sumbar 1.026 orang dengan daerah kerja yang luas dan tentu jumlah ini harus ditambah agar pendampingan petani dapat dilakukan secara maksimal.
Jumlah penyuluh pertanian yang terbatas ini membuat mereka harus memegang tiga hingga empat nagari, selain itu jarak antara nagari juga jauh.
“Sumbar ini 57 persen ekonominya berasal dari bidang pertanian dan 82 nagari merupakan daerah pertanian sehingga dengan 1.026 penyuluh tentu sangat sedikit,” katanya.
Hal tersebut, katanya, menjadi kendala tersendiri yang harus dicarikan solusi.
“Penyuluh pertanian ini memiliki peran vital dalam mendampingi petani dalam menjalankan aktifitas,” imbuhnya. (rdr/ant)