PADANGARO, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat menekankan nagari (desa adat) berperan aktif dalam menangani stunting sebab mereka yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
“Perlu kerja keras seluruh OPD yang bertanggung jawab untuk menangani permasalahan stunting, termasuk juga pemerintah nagari harus ikut mengawasi dan mengalokasikan anggarannya untuk kegiatan stunting,” kata Wakil Bupati Solok Selatan Yulian Efi saat Rapat Koordinasi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Aula Sarantau Sasurambi Kantor Bupati Solok Selatan di Padang Aro, Selasa.
Menurut dia, seluruh pihak yang terlibat bisa mengambil langkah nyata dalam pendekatan stunting agar hasilnya lebih optimal.
Setidaknya, kata dia, ada tiga pendekatan yang bisa dilaksanakan oleh pemangku kepentingan maupun pemerintah nagari yakni intervensi gizi, pendekatan multisektor dan multipihak, serta pendekatan berbasis keluarga berisiko stunting.
Dia menyebutkan tahun ini pemerintah pusat menargetkan angka prevalensi stunting harus berada di posisi 14 persen. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama lintas sektor dan harus diselesaikan.