PADANGARO, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup dan Perhubungan setempat mengukur kualitas udara ambien terkait erupsi Gunung Kerinci.
“Pengukuran ini kami lakukan untuk mengetahui ambang baku mutu partikulat atau PM 2,5 untuk mengetahui dampak guguran abu vulkanis erupsi Gunung Kerinci yang sampai di Solok Selatan,” kata Kepala Bidang Penataan, Peningkatan Kapasitas Lingkungan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup dan Perhubungan Solok Selatan, Erna Wijayanti di Padang Aro, Senin.
Partikulat (PM2,5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).
Pengukuran ambang baku mutu PM 2,5 dan PM 10 dengan menempatkan alat ukur High Volume Air Sampler (HVAS) di kawasan Balai Benih Induk (BBI) Bukit Malintang, Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, yang berada di kaki Gunung Kerinci pada Sabtu (14/1/2023).
“Hasilnya bisa diketahui setelah setelah 24 jam, namun sebelum diumumkan perlu dianalisa dulu di laboratorium,” katanya.