SOLSEL, RADARSUMBAR.COM – Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Solok Selatan (Solsel) menggelar inspeksi mendadak ke kios-kios pengecer pupuk bersubsidi untuk memastikan penyalurannya sesuai petani sasaran yang terakomodasi dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
“Dalam monitoring dan evaluasi yang dilakukan dalam dua hari Kamis (9/3/2023) dan Jumat (10/3/2023),” kata Sekretaris KP3 Solok Selatan Musperi Hendra di Padang Aro, Sabtu (11/3/2023).
Pihaknya menemukan hampir seluruh kios yang didatangi tidak menggunakan mesin electronic data capture. Mesin electronic data capture sendiri difasilitasi oleh Bank Mandiri yang ditunjuk oleh Kementerian Pertanian sebagai penyedia Kartu Tani.
“Pemilik kios beralasan mesin rusak dan dikembalikan ke Bank Mandiri, atau juga ada yang belum menggunakannya sama sekali,” ujar Kepala Bagian Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setkab Solok Selatan ini.
Tim KP3 Solsel ini juga menemukan pendistrusian pupuk di luar Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), namun katanya menurut pemiliki kios itu sudah disetujui oleh petani yang ada dalam RDKK dengan menunjukan surat kuasa.
“Itu diperbolehkan sepanjang tidak melebihi kuotanya kan juga untuk petani,” ujarnya.
Sebelum melakukan sidak, katanya pihaknya menerima informasi dari Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat terkait peredaran pupuk palsu.
Saat sidak pada hari pertama, tim menemukan ciri-ciri kemasan yang diduga pupuk palsu yang telah diinformasikan oleh Dinas Pertanian Sumbar.
Untuk mencegah pupuk tersebut dijual ke petani, Tim KP3 menyita pupuk tersebut. “Sekilas kemasan mirip Ponska, namun bermerek NPK. Sementara isinya 75 persen kalsium, CaCO3 dan tidak ada N-nya. Untuk palsu atau tidak harus diuji labor,” katanya.