“Apak kalau mambuek berita yang dak lamak da usah apak kasiko mambuek berita lah (Bapak kalau membuat berita yang tak enak, tak usah bapak ke sini membuat berita),” ucapnya.
“Pak laporkan atau pak viralkan baraso ketua KPU mausia apak dari siko lah (Silakan bapak laporkan atau viralkan bahwa Ketua KPU Solsel mengusir bapak dari sini),” kata Nila dengan nada tinggi.
“Lamak se lah tigo kali apak memberitakan KPU nan indak indak, dulu berita PPK gajinyo Ndak dibayia apak punyo padok lai tau di apak, sia yang ka apak jatuah an sabananyo,
Sia dibalakang apak sabananyo (Enak saja sudah tiga kali bapak memberitakan KPU yang tidak-tidak. Dahulu berita PPK gajinya tidak dibayar. Bapak punya masalah, tahukah bapak? Siapa yang mau bapak jatuhkan sebenarnya, siapa di belakang bapak sebenarnya?),” umpat Nila.
“Pitih KPU apak makan lamak se apak buek berita yang indak indak, Iko Ado WA apak minta bayia Berita (Uang KPU bapak makan, enak saja bapak bikin berita yang tidak-tidak, ini ada pesan WhatsApp berita bapak minta dibayar),” katanya
“Buktinya dak Ado ambo manarimo kan (Buktinya tidak ada saya menerima kan?),” jawab Kamisrial.
“Ambo membuat berita berimbang, ambo hadir hari pertama itu, komisioner tidak ada ambo tanyo samo staff ambo konfirmasi Samo salah satu komisioner KPU Andi Andrawan Putra (Saya membuat berita berimbang. Saya hadir di hari pertama. Komisioner tidak ada, saya tanya sama staf KPU Solsel),” terangnya.
“Dalam membuat berita kegiatan positif KPU zaya beritakan, kegiatan negatif juga saya beritakan, publik harus tahu,” sambungnya.
Silahkan, lamak se mambuek berita nan indak indak, apak viralkan ambo kini ko juo, mangadu apak kama kamangadu (Silakan, enak saja membuat berita yang tidak-tidak, bapak viralkan saya sekarang juga, silakan mau mengadu ke mana),” ucap Nila
Nila dilaporkan berhenti memaki Kamisrial setelah Komisioner Bawaslu Solsel, Suriyanti mengajaknya masuk ke dalam Sekretariat KPU.
Radarsumbar.com sudah mencoba mengkonfirmasi dan klarifikasi terkait dugaan cacian dan pengusiran tersebut. Pesan singkat dan panggilan seluler belum direspons hingga berita ini dirampungkan. (rdr-008)