Sempat Retak, Jalan di Kelok Lubuak Hantu Tanah Datar Kini Amblas

Terjadi perlambatan arus lalu lintas di lokasi longsoran Jembatan Kelok Lubuak Hantu.

Jalan di Kelok Lubuak Hantu amblas pada Sabtu (20/4/2024) pagi usai sempat mengalami keretakan. (Foto: Dok. Tangkapan Layar/Polres Padang Panjang)

Jalan di Kelok Lubuak Hantu amblas pada Sabtu (20/4/2024) pagi usai sempat mengalami keretakan. (Foto: Dok. Tangkapan Layar/Polres Padang Panjang)

BATUSANGKAR, RADARSUMBAR.COM – Jalan di Kelok Lubuak Hantu, Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) amblas setelah sempat retak.

Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro mengatakan, jalan tersebut dilaporkan amblas pada Sabtu (20/4/2024) pagi.

“Arus lalu lintas yang melewati lokasi longsoran di jembatan Kelok Lubuak Hantu hanya bisa dilewati satu jalur kendaraan saja,” kata Kartyana via keterangan tertulis kepada Radarsumbar.com, Sabtu (20/4/2024) siang.

Akibat kejadian tersebut, kata Kartyana, terjadi perlambatan arus lalu lintas di lokasi longsoran Jembatan Kelok Lubuak Hantu.

“Di lokasi longsoran Jembatan Kelok Lubuak Hantu diberlakukan sistem buka tutup,” katanya.

Saat ini, katanya, polisi telah mendirikan pos pantau di lokasi Jembatan Kelok Lubuak Hantu yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait arus lalu lintas di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Sebanyak empat personel Polres Padang Panjang setiap harinya di lokasi Jembatan Kelok Lubuak Hantu untuk melakukan pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas,” katanya.

Selain itu, polisi juga menyiapkan skema rute alternatif bagi masyarakat yang hendak bepergian dari Padang menuju Bukittinggi atau sebaliknya untuk melalui Malalak.

“Bagi yang berasal dari Padang Panjang menuju Bukittinggi untuk mobil kecil bisa melalui jalan nagari Pandai Sikek. Sementara untuk kendaraan besar melalui Kabupaten Tanah Datar,” katanya.

Alami Keretakan

Sebelumnya diberitakan, jalur lalu lintas di Kelok Lubuak Hantu, Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar diberlakukan sistem buka tutup.

Buka tutup tersebut diberlakukan untuk kendaraan dari arah Bukittinggi menuju Padang Panjang dan kendaraan dari Padang Panjang menuju Bukittinggi dan disarankan untuk melalui Malalak.

Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Kepolisian Resor (Polres) Padang Panjang, Iptu Afrizal Sahar mengatakan, pemberlakuan buka tutup disebabkan ditemukannya keretakan jalan yang menghubungkan Padang Panjang dan Bukittinggi di lokasi jalan Kelok Lubuak Hantu.

“Untuk kelancaran lalu lintas, kami menyarankan untuk kendaraan yang dari Padang menuju Bukittinggi atau sebaliknya melewati Malalak, karena adanya keretakan jalan di Kelok Lubuak Hantu,” kata Afrizal Sahar.

Jalur lalu lintas di Kelok Lubuak Hantu, Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar, menjadi sorotan pasca luapan air disertai lahar dingin Gunung Marapi sejak beberapa pekan terakhir berdampak serius terhadap jalan provinsi tersebut.

Pemerintah setempat bersama stakeholder terkait berupaya melakukan pembersihan di jalur tersebut menggunakan ekskavator guna membersihkan material lumpur yang menyumbat aliran sungai di bawah jalan.

Diklaim Berhasil

Pada suatu kesempatan, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Bina Konstruksi (DPSDABK) Sumbar mengeklaim telah berhasil membenahi aliran sungai Kelok Lubuak Hantu di Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan, pembenahan itu dikebut karena jika kembali meluap dapat berdampak terhadap banyak hal, seperti pemukiman masyarakat dan arus lalu lintas.

“Jika saluran ini tidak lancar, maka akan berdampak langsung terhadap masyarakat sekitar dan arus lalu lintas. Oleh karena itu, kita harus cepat,” katanya, Kamis (11/4/2024) malam.

Sementara itu, Kepala PSDABK Sumbar, Fathol Bari mengatakan, dalam pembenahan tersebut tidak hanya sungai yang dikeruk tapi badan jalan juga telah dibersihkan jajarannya.

“Alhamdulillah, perbaikan aliran sungai Lubuak Hantu sudah tuntas. Jalan nasional yang sebelumnya sempat terdampak sedimentasi banjir lahar dingin, juga telah dibersihkan,” katanya.

Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Sumber Daya Air Bina Konstruksi (BSDABK) Wilayah Utara Sumbar, Hendri Yuliandra mengatakan, terdapat dua titik penyumbatan di daerah tersebut. Sehingga aliran sungai meluap ke badan jalan dan mengakibatkan pemukiman masyarakat terdampak.

“Pertama di sekitar sarana MCK liar yang berada pada sisi jalan dan yang kedua, tepat berada di bawah jembatan persimpangan Aia Angek. Alhamdulillah keduanya berhasil kami bersihkan dengan metode pengerukan,” katanya.

Adapun panjang yang dibersihkan itu, aliran sungai lebih kurang 500 meter dan badan jalan sepanjang 100 meter. (rdr)

Exit mobile version