JAKARTA RADARSUMBAR.COM – Abdul Latif, warga negara Arab Saudi, menyiramkan air keras kepada Sarah (21), warga Cianjur. Korban meninggal akibat luka bakar serius di sekujur tubuh yang mencapai 99 persen.
Selama beberapa bulan terakhir, pelaku diketahui berkali-kali datang ke rumah korban untuk mengajak korban menikah siri. Mahar yang besar hingga janji manis pun dilontarkan pelaku untuk meyakinkan korban. Baru 1,5 bulan menikah, korban menjadi korban penganiayaan pria Arab tersebut. Cemburu buta menjadi motif pelaku menghabisi Sarah.
Perkenalan Berawal Mencari TKI
Pertemuan korban dan pelaku terjadi pada beberapa bulan lalu. Saat itu pelaku datang ke rumah korban diantar temannya untuk menemui sang Ibu. Awalnya korban datang untuk mencari calo Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan diberangkatkan bekerja ke Timur Tengah.
“Jadi diantar ke rumah sama salah seorang warga yang merupakan teman pelaku. Tapi tujuannya ketemu istri saya, mau cari warga yang akan dijadikan TKI di Timur Tengah. Pelaku kan tidak bisa bahasa Indonesia, istri saya kebetulan fasih Berbahasa Arab, makanya minta bantuan istri saya buat komunikasi dan carikan calon TKI,” ujar Salman (60), ayah tiri korban.
Ketika pertemuan itu, Sarah baru keluar dari kamarnya. “Pelaku menanyakan siapa itu? Istri saya jawab jika itu anak pertamanya,” tutur Salman.
Setelah itu, pelaku kembali datang ke rumah orang tua Sarah. Kedatangannya membuat keluarga terkejut, apalagi Abdul Latif tiba-tiba meminang dan meminta Sarah untuk dinikahkan dengannya. “Kalau yang pertama datang dengan temannya, kalau yang kedua dia datang sendiri. Tanpa basa-basi, dia bilang suka sama Sarah dan mau menikahi Sarah,” ucap Salman.
“Pinangan yang pertama itu ditolak, karena Sarah nya memang tidak mau dan tidak punya perasaan dengan pelaku ini. Ditambah lagi kan baru pertama bertemu,” tambahnya.
Empat Kali Ditolak Nikah
Berulang kali datang meminta Sarah untuk menjadi istrinya, berulang kali juga Abdul Latif ditolak. Sarah empat kali menolak permintaan Abdul Latif. Namun penolakan itu tak lantas membuat pria Arab ini menyerah.
Untuk mendapatkan hati Sarah dan keluarganya, pelaku kerap mengirimkan sembako dan membelikan Sarah hadiah. “Terus saja datang ke rumah, kirim daging, makanan, sampai memberi hadiah. Kedatangan awak terkait cari TKI juga tidak pernah dibahas lagi, datang itu hanya untuk mencoba melamar Sarah, meski terus ditolak,” kata Salman, ayah tiri Sarah.
Pada 7 Oktober 2021, Abdul Latif menikahi Sarah secara siri. Namun, Salman mengatakan, pernikahannya tersebut seolah jebakan. Sebab, pelaku menghubungi korban dengan menyebut akan memberikan kejutan.
Saat tiba di lokasi pertemuan, pelaku juga mengundang anggota keluarga yang lainnya, termasuk salah seorang tokoh agama yang menjadi perantara guna meyakinkan Sarah agar mau dinikahi Abdul Latif. “Sarah menjadi bingung dan akhirnya menerima ajakan menikah tersebut. Apalagi tokoh agama yang juga guru Sarah meyakinkan jika pelaku taat agama, sehingga Sarah mengiyakan. Kebetulan saya tidak ada saat pernikahan,” tutur Salman.
Mahar Fantastis hingga Janjikan 1 Miliar Jika Talak Cerai
Dalam pernikahan siri yang digelar pada 7 Oktober 2021, Abdul Latif memberikan mahar sebesar Rp150 juta. Uang mahar tersebut langsung diberikan secara utuh, saat proses ijab kabul. “Sudah diberikan semuanya, sebesar Rp150 juta. Mahar itu bukan keluarga yang meminta mahar segitu, tapi memang Abdul Latif nya yang dari awal bilang mau memberi mahar sebesar itu,” ujar dia.