JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Setidaknya 14 warga sipil dan satu anggota pasukan keamanan tewas, setelah tentara India mengira sekelompok penduduk desa sebagai pemberontak dan melepaskan tembakan.
Seorang tokoh masyarakat setempat, Nyamtow Konyak, mengatakan warga sipil yang tewas adalah penambang batu bara, seperti dilansir dari Sky News, Senin (6/12/2021). Pada Sabtu 4 Desember 2021, penyelidikan atas pembunuhan itu diluncurkan oleh pejabat tinggi negara bagian Nagaland, Neiphiu Rio. Dalam sebuah tweet, dia mengutuk tindakan tentara dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.
Seorang perwira tentara India mengatakan secara anonim bahwa penyergapan telah direncanakan selama seminggu karena intelijen mengindikasikan pemberontak berencana untuk menyerang tentara di daerah itu, 50 mil (80 km) sebelah timur Gauhati, ibu kota negara bagian Assam.
Serangan itu terjadi di daerah terpencil di timur laut negara tersebut, di sepanjang perbatasan dengan Myanmar. Enam orang tewas ketika tentara mengira mereka sebagai militan, melepaskan tembakan ke sebuah truk.
Penduduk desa yang marah menanggapi dan membakar dua kendaraan tentara. Pasukan kemudian menembaki mereka, menewaskan delapan orang lagi. Seorang tentara juga tewas dalam bentrokan tersebut.
Serangan Balik oleh Penduduk Desa