JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Meningkatnya penggunaan plastik di tengah masa pandemi dikhawatirkan akan terus menambah kontribusi sampah plastik ke laut.
Padahal berdasarkan banyak penelitian, kandungan mikroplastik dari sampah plastik akan mengkontaminasi ikan yang dikonsumsi dan membahayakan manusia.
“Sumbernya dari mana? Dari kita semua dari sampah yang tidak terkelola. Juga didukung penggunaan plastik di kita yang masih tinggi karena plastik sumber daya paling murah, dan paling mudah dipakai apa saja,” kata Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rofi Alhanif dalam webinar “Marine Debris: Challenges, Responses, Innovations, Solutions and Opportunities” di Jakarta, Selasa (14/12).
Rofi menyebut penggunaan plastik pun di beberapa tempat cenderung meningkat. Misalnya di Surabaya, ada kenaikan kandungan sampah plastik baik di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) maupun di lingkungan. Tidak hanya di Surabaya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga mencatat ada kenaikan sampah plastik, khususnya sampah medis.
Sepanjang Maret-April 2020, di sungai-sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta, komposisi sampah plastiknya mencapai 46 persen secara volume dan 57 persen secara berat. Sampah medis berupa masker, sarung tangan dan baju hazmat juga ditemukan sebagai tipe sampah plastik baru yang komposisinya mencapai 15-16 persen. “Ini cukup mengkhawatirkan,” kata Rofi.