JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Perusahaan Belgia Target Eleven menggugat PSSI ke Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) karena masalah utang senilai 43 juta euro, atau sekitar Rp672 miliar.
Dalam laporan media Belgia, RTBF, Target Eleven dan PSSI mulai berkomunikasi untuk menjalin kerja sama pada 2011. Utamanya, soal berkolaborasi mengembangkan dua level kompetisi di Indonesia.
Target Eleven, yang diwakili David Richards, pun datang ke Indonesia pada 2013. Kedua belah pihak pun bertemu dan sepakat untuk meningkatkan profesionalisme sepakbola, Pemerintah Indonesia disebut ikut terlibat dalam kesepakatan ini.
“Disepakati remunerasi tetap dan variabel lain, yang tergantung pada kontrak komersial yang harus kami tandatangani seperti perjanjian sponsor dan hak siar televisi. Juga mengadakan pembicaraan dengan kelompok televisi yang akan menghasilkan kontrak 10 tahun dengan jumlah total 1,5 miliar dolar AS, tetapi Federasi Indonesia tidak memenuhi komitmen keuangannya karena masalah internal,” kata Direktur Target Eleven Patrick Mbaya.
Pada perjalanannya kerja sama ini tidak berjalan mulus karena masalah yang menimpa sepakbola Indonesia. Mulai dari dualisme federasi dan kompetisi, pemain tak mendapat haknya, match fixing hingga jatuhnya banned dari FIFA pada 2015.
Masalah-masalah itu disinyalir menjadi penyebab macetnya pembayaran dari PSSI ke Target Eleven. Perusahaan yang bergerak di bidang marketing olahraga itu pun pada akhirnya memutuskan melaporkan PSSI ke CAS pada 9 Juni 2021.