Bibit yang ditanam tersebut jumlahnya lebih kurang 20.000 batang di area seluas 50 ha pada kebun rakyat, lahan kritis, sekitar mata air, dan digaris sempadan jalan.
Kelompok Tani Elok Basamo Saiyo juga ikut dalam pengembangan jaringan Irigasi pada tahun 2014 hingga sekarang dan uga berkontribusi dalam konservasi dan promosi keanekaragaman hayati pohon andalas yang menjadi maskot Provinsi Sumatera Barat.
Kekurangan air yang menjadi kendala selama ini sejak 2019 telah teratasi, Kelompok Tani Elok Basamo Saiyo berhasil mengatasi lahan kritis sebagai bagian dari kegiatan pemeliharaan dan perlindungan sumber daya air sehingga masalah kekurangan air untuk pertanian teratasi.
Sementara Kepala Dinas Perumahan dan Pemukim Lingkungan Hidup Tanah Datar Nofi Henri mengatakan Kelompok Tani Elok Basamo Saiyo telah dilakukan verifikasi secara virtual oleh KLHK RI.
Selanjutnya akan dilanjutkan verifikasi lapangan pada Mei bulan depan, dan diharapkan Kelompok Tani Elok Basamo Saiyo menyiapkan bahan yang diminta tim verifikaktor saat mengikuti verifikasi virtual. (rdr/ant)