“Saya telah melaporkan kejadian ke BKSDA Sumbar dan berharap segera ditangani agar tidak ada korban,” katanya.
Ia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara tidak keluar rumah sendirian pada malam hari, mengandangkan ternak dan lainnya.
Imbauan itu langsung disampaikan saat ia mengunjungi lokasi ternak warga diserang harimau itu, Kamis (25/8/2022) siang.
Sementara Wali Jorong Aia Taganang, Mustahidus Syahri menambahkan warga telah mengandangkan ternak mereka dekat rumahnya.
“Biasanya warga mengembalakan ternaknya di kebun pada malam hari dan sekarang sudah dibawa ke sekitar rumahnya,” katanya.
Ia mengakui, jejak kaki harimau sumatera pernah ditemukan warga pada Maret 2022 dan tidak menyerang ternak warga.
Namun kejadian menyerang ternak warga ini pertama di daerah itu dan mungkin akibat ada pantangan yang dilanggar warga.
“Serangan harimau sumatera ini kejadian pertama dan sebelumnya hanya ditemukan jejak kaki,” katanya. (rdr/ant)