Abdul pun tak tinggal diam. Saat panik, saksi itu berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar. Ia berteriak sembari memadamkan api dan berupaya mendobrak jendela rumah korban yang saat itu dalam keadaan terkunci.
Warga yang mendengar teriakan Abdul mulai berdatangan dan langsung berusaha memadamkan api dengan alat seadannya. Namun, usaha warga tidak mampu menguasai api karena kobaran api semakin membesar hingga akhirnya menghanguskan seluruh rumah milik pegawai negeri sipil tersebut. Tidak hanya itu, kobaran api juga merembet ke dua rumah lainnya.
Selain berusaha memadamkan api, warga juga menghubungi petugas pemadam kebakaran. Setelah itu, armada pemadam kebakaran tiba di lokasi. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.55 Wita. Setelah api padam dan dilakukan proses pendinginan, warga mulai mencari tahu keberadaan Martinah dan anaknya.
Warga pun terkejut, karena ibu dan anak itu ditemukan dalam keadaan tewas terbakar dengan kondisi yang mengenaskan. Warga kemudian melaporkan temuan itu ke pihak kepolisian. “Setelah menerima laporan, kami langsung mengamankan TKP. Selanjutnya membantu mengevakuasi dua korban yang meninggal dunia,” ujar Kompol Muslih.
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran itu. Tim Inafis dari Polres Bima, kata dia, hingga saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut. “Tim masih melakukan penyelidikan. Terkait apa penyebab pastinya kita tunggu hasil penyelidikan nanti,” pungkasnya. (rdr/kompas.com)