Bambang menyebutkan, ada hikmah yang diambil dari perdebatan yang muncul di tengah masyarakat terkait rencana pembangunan landmark.
“Kita mengapresiasi masyarakat Sumbar yang begitu peka dengan alam, dan turut serta menjaga alam dengan baik.”
Sekjen menjelaskan, polemik yang terjadi tidak akan menyurutkan niat Kementerian LHK dan BKSDA untuk membangun dan menjaga kelestarian Sumbar.
“Ada hikmahnya untuk kita semua. Semoga ke depan tidak ada lagi kejadian seperti ini, dan masyarakat terus terlibat menjaga alam,” harap Sekjen KLHK.
“Dalam rapat juga ada pimpinan BKSDA, kami sama-sama sepakat ke depan pembangunan dan kelestarian Sumbar akan terus dijaga, terutama Taman Wisata Alam (TWA) Harau. Kuncinya, kolaborasi dengan masyarakat,” paparnya.
Bambang meminta agar masalah ini dianggap selesai. Energi yang dipunya masyarakat kembali disalurkan untuk menjaga alam. Bantu sampaikan ke masyarakat banyak dan masalah ini jadi ajang pembenahan untuk lebih baik ke depan.
“KLHK, termasuk di dalamnya BKSDA tidak ada apa-apanya tanpa dorongan masyarakat, khususnya Sumbar,” harap Bambang. (rdr/rel)