MALUKU, RADARSUMBAR.COM – Bentrokan antarwarga di Maluku Tenggara, Maluku membuat korban berjatuhan. Pihak kepolisian melaporkan bentrokan itu menyebabkan 2 orang tewas dan 44 lainnya luka-luka.
Bentrokan tersebut melibatkan warga Desa Bombai dan Ohoi Elat, Kecamatan Kei Besar, Maluku Tengara, Maluku, Sabtu (12/11/2022) pagi. Korban tewas yang pertama adalah Urbanus Ulhayanan (27) yang diduga terkena hantaman benda tumpul.
Kemudian korban tewas yang kedua adalah Daniel Kabinnubun (58) yang diduga karena kehabisan oksigen saat rumahnya dibakar. Daniel diketahui lumpuh sehingga tak bisa menyelamatkan diri saat terjadi pembakaran rumah.
“Dia (korban Daniel) tidak terbakar, tapi mungkin karena asap yang ini sehingga meninggal,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes M Roem Ohoirat kepada detikcom, Sabtu (12/11/2022) malam.
Selain 2 korban tewas, bentrokan warga di Kei Besar juga menyebabkan 42 warga sipil terluka, baik dari warga Desa Bombai maupun warga Ohoi Elat. “Korban luka-luka 42,” ungkap Kombes M Roem.
Sedangkan 2 korban lainnya merupakan anggota polisi. Keduanya adalah Brigpol Surya Indra Lesmana selaku personel Polsek Elat dan Bripka M Vavu selaku personel Brimob Yon C Pelopor Polda Maluku. “Brigpol Surya Indra luka panah pada perut kiri dan Bripka M Vavu luka panah pada kaki kiri,” tuturnya.
Tak sampai di situ, bentrokan ini juga menyebabkan 26 unit rumah terbakar. Dua bangunan sekolah, yakni SMP dan SMA juga tak luput dari aksi pembakaran. “Total 26 rumah dan 2 gedung sekolah (yang dibakar),” ujar Kombes M Roem Ohoirat.
Bukan Pertama Kali Terjadi Bentrokan
Untuk diketahui, bentrokan warga dari Desa Bombai dan Desa Ohoi Elat ini bukan yang pertama kalinya terjadi. Bentrokan kedua belah pihak sempat terjadi pada 6 dan 7 Oktober 2022 lalu yang mana pada saat itu sedikitnya 30 warga luka-luka.
Bentrokan pada awal Oktober tersebut diawali dengan bentrokan antarpelajar. Belakangan orang tua dari pelajar tersebut yang kebetulan dari Desa Bombai dan Desa Ohoi Elat juga terlibat bentrokan.
Satu bulan lebih berlalu, Sabtu (12/11/2022), bentrokan kembali pecah. Kombes M Roem Ohoirat kedua peristiwa bentrokan tersebut memang saling berkaitan. “Ini terkait kasus sebelumnya yang terjadi tanggal 6 dan 7 Oktober lalu,” kata Roem, Sabtu (12/11/2022).