PADANG, RADARSUMBAR.COM – Presiden Joko Widodo mendorong terciptanya sebuah desain yang dapat membuat negara-negara lain memiliki ketergantungan terhadap suatu produk buatan Indonesia.
“Desain yang secara konsisten harus kita lakukan terus yaitu membuat negara lain bergantung kepada kita,” kata Presiden dalam sambutannya pada acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2022, di Istana Negara, Jakarta, Jumat.
Jokowi menyampaikan Indonesia harus optimistis, karena memiliki potensi dan kekuatan besar baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. “Nanti akan muncul bonus demografi 2030, diperkirakan 201 juta tenaga produktif kita,” jelas Jokowi.
Selain itu, kata dia, Indonesia memiliki pasar yang besar tidak hanya di dalam negeri, namun juga di ASEAN yang mencapai 600 juta jiwa.
“Ini lah kekuatan yang sering tidak kita sadari. Dan harus saya ingatkan terus, termasuk posisi kita di jalur perdagangan dunia. Kekuatan ini yang harus kita ingat-ingat terus dalam rangka membangun strategi besar bisnis negara, strategi besar ekonomi negara, agar kita bisa mencapai visi yang kita inginkan,” kata dia.
Berkaitan membuat negara lain bergantung kepada Indonesia, Jokowi menekankan dirinya sudah berkali-kali mengecek negara mana saja yang tergantung kepada Indonesia. Berdasarkan pantauannya banyak negara yang memiliki ketergantungan kepada Indonesia.
“Begitu batu bara kita stop dua minggu saja, yang telepon ke saya banyak sekali, Kepala Negara, Perdana Menteri, Presiden. Oh ini tergantung (kepada Indonesia), tergantung, tergantung, tergantung, tergantung, oh banyak sekali, ih saya kaget juga,” ungkap Jokowi.
Selain batu bara, banyak juga negara yang bergantung pada CPO Indonesia. Menurut Presiden, begitu Indonesia menghentikan ekspor CPO, banyak yang bertanya-tanya, termasuk IMF dan Bank Dunia.
“Kenapa stop? Ya karena saya harus mengutamakan rakyat saya dulu. Nggak bisa saya berikan ke kamu, kemudian kami kelabakan nggak punya minyak. Nggak bisa, pasti saya stop. Banyak yang mengatakan keliru, ya terserah, nggak apa pendapat orang berbeda-beda. Kalau saya rakyat yang saya utamakan,” tegas Jokowi.