“Mulai kemarin sudah dilakukan operasi water bombing sebanyak 110 kali, sebanyak 400 ton, untuk melokalisasi area di sekitar api,” kata Sigit Dany.
Untuk memadamkan api tersebut, saat ini Polda Jambi telah berkoordinasi dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM dalam mitigasi bencana karhutla tersebut. Selanjutnya, operasi pemadaman juga akan melibatkan dukungan PT Pertamina yang memiliki kompetensi dalam mitigasi kebakaran pada sumur minyak.
Polda Jambi telah berhasil mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab dalam insiden kebakaran ini, yaitu UJ, warga Desa Bungku RT 29 yang saat ini menghilang sejak kejadian dan DR seorang oknum anggota Polres Batanghari. “DR sudah diamankan dan akan dilakukan proses hukum selanjutnya,” kata Sigit Danny.
Selain itu, pada kejadian tersebut berhasil diselamatkan seorang korban HS dari lokasi dengan luka bakar 80 persen yang saat ini sedang menjalani perawatan di RS Bhayangkara dengan pengawasan dari Polda Jambi. “Ada juga seorang korban yang diduga ikut kegiatan illegal drilling. Korban mengalami luka bakar sekitar 80 persen,” katanya.
Seiring pemadaman yang terus diupayakan oleh semua pihak secara bersinergi, Polda Jambi terus berupaya mengungkap jaringan illegal drilling dan akan terus memberantas praktik tersebut di Provinsi Jambi dari hulu sampai hilir. “Ini menjadi pembelajaran yang berharga bagi warga Jambi agar masyarakat, khususnya di lokasi illegal drilling memahami betapa besar dampak dan risiko akibat kegiatan tersebut,” kata Kombes Pol. Sigit Dany. (ant)