JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut Indonesia akan memiliki Sistem Processing Gempa bumi dan Tsunami Merah Putih dalam 5 Tahun.
Dwikorita awalnya menceritakan bagaimana pentingnya pengetahuan dalam penanganan gempa bumi dan tsunami. Menurutnya, hal tersebut yang menjadi latar belakang kehadiran konsorsium Gempa bumi dan Tsunami Indonesia (KGTI).
Dia menyebut setiap lembaga dan perguruan tinggi yang menjadi anggota konsorsium memiliki aktivitas dan kekuatan, sehingga sinergi antara anggota-anggota ini bisa mejnadi kekuatan secara nasional atau bahkan kekuatan global.
Salah satu hasil dari kehadiran konsorsium ini adalah Sistem Processing Gempa bumi dan Tsunami Merah Putih yang direncanakan rampung dalam 5 tahun.
“Saat ini BMKG mendapat dukungan sistem processing gempa bumi dan tsunami, bahwa selama 15 tahun ini sistem processing ini masih license made in bukan dari Indonesia,” ujar Dwikorita dalam webinar Kupas Tuntas Gempa Sumedang pada Kamis (11/1/2024).
“Presiden mengingatkan untuk menguatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), dan berkat konsorsium gempa bumi dan tsunami insyaallah dalam beberapa tahun, insyaallah 5 tahun itu segera memiliki sistem processing Merah Putih,” lanjutnya.
Pada 2022, Dwikorita mengungkap pihaknya tengah mengembangkan Sistem Processing InaTEWS Merah Putih. Ini merupakan penyempurnaan dari sistem InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) yang telah berproses saat ini.