Ketua LPM Baringin Jamal F Chan mengatakan, air dari intake Baringin tersebut dimanfaatkan oleh empat kelompok tani dengan rincian, satu kelompok di Kelurahan Tarantang dengan luas areal sekitar 40 Ha, dan tiga di Kelurahan Baringin yang terdiri dari Rimbun Baringin, Pulau Sakato dan Baringin Sarasah dengan total areal sawah ketiga kelompok tani itu sekitar 90 Ha.
Ketua KAN Lubuk Kilangan Basri Dt Rajo Usali mengaku bangga dengan PT Semen Padang yang telah memperhatikan kebutuhan masyarakat Baringin dan Tarantang, apalagi nilai pengerjaan normalisasi intake tersebut cukup besar, kurang lebih Rp2 miliar.
Di tempat terpisah, Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri normalisasi intake Baringin yang dilakukan PT Semen Padang dan manfaatnnya telah dirasakan masyarakat sekitar, merupakan bukti komitmen perusahaan terhadap masyarakat lingkungan, khususnya di Kecamatan Lubuk Kilangan yang direalisasikan melalui CSR perusahaan.
“Semoga normalisasi intake Baringin ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Semoga suatu saat nanti Lubuk Kilangan bisa menjadi salah satu lumbung padi,” katanya.
Kepala Unit CSR Semen Padang Rinold Thamrin menambahkan, panen perdana kali ini merupakan sesuatu yang bertolak belakang dengan keadaan beberapa tahun lalu, di mana sebelumnya para petani tidak bisa memanfaatkan areal sawahnya untuk menanam padi, kini untuk pertama kali pasca-normalisasi intake Baringin, para petani melakukan panen padi. (rdr)