PADANG, RADARSUMBAR.COM – PT Pertamina Patra Niaga Sumatera Bagian Utara menduga antrean panjang kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sumatera Barat akibat adanya pencatatan data kendaraan sehingga membutuhkan waktu tambahan ketika mengisi bahan bakar.
“Kami sudah menyuplai bahan bakar subsidi sesuai dengan kebutuhan yang ada dan tidak ada melakukan pengurangan distribusi,” kata Section Head Communication & Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Agus Setiawan dalam keterangan tertulis di Padang, Sabtu.
Ia menyebutkan Pertamina menyalurkan bahan bakar subsidi jenis pertalite rata-rata harian sejak Januari hingga Agustus 2020 sebanyak 1.861 kiloliter per hari. Sementara untuk bulan September 2022, pihaknya menyalurkan pertalite dalam sehari itu sebesar 1.902 kiloliter per hari.
Kemudian untuk biosolar rata-rata setiap hari disalurkan 1.305 kiloliter setiap hari sejak Januari hingga Agustus 2022 sementara di bulan September ini naik menjadi 1.580 kiloliter per harinya.
Menurut dia ketika pemerintah melakukan penyesuaian harga, Pertamina diamanahkan untuk mendistribusikan BBM bersubsidi sesuai dengan peruntukan yang diatur dalam Perpres 191 2024 dengan melakukan pencatatan di website pertamina.
“Kita ajak masyarakat mendaftarkan kendaraan mereka ke website atau petugas akan melakukan pencatatan secara terhadap digital kepada setiap kendaraan yang membeli bahan bakar bersubsidi. Pencatatan ini yang membutuhkan waktu lebih dan diduga mengakibatkan antrean,” kata dia.