Sementara itu, anggota DPRD Sumbar Hidayat menilai, peningkatan PBBKB non subsidi akan mendorong masyarakat kembali ke produk bersubsidi.
“Tidak tertutup kemungkinan, Sumbar kembali akan mengalami jebol kuota subsidi dan ini bisa memicu pada kelangkaan seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata politisi Partai Gerindra ini.
Hidayat mengibaratkan, nasib Pertashop di nagari-nagari di Sumbar, bak jatuh ditimpa tangga. Pertashop saat ini berada dalam titik sulit. Penjualan rata-rata harian belum berada pada titik aman operasional apalagi titik operasional investasi.
“Kebijakan menaikan PBBKB ini, dicemaskan akan mendorong peningkatan harga. Artinya, jarak harga antara Pertamax dengan Pertalite kembali melebar,” tuturnya.
Jika itu terjadi menurut Hidayat, konsumen yang saat ini sudah migrasi ke BBM beroktan 92, kembali pulang mengonsumsi BBM beroktan 90. (rdr)