PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mewaspadai tingginya permintaan yang bisa meningkatkan angka inflasi menjelang akhir tahun terutama pada libur Natal dan tahun baru.
“Inflasi Sumbar tahun 2023 berada pada angka 3,14 persen year on year (yoy), mengalami perbaikan signifikan ketimbang tahun 2022 yang mencapai 7,43 persen. Meski demikian, upaya pengendalian inflasi masih diperlukan terutama menjelang akhir tahun,” katanya di Padang, Rabu.
Ia mengatakan, dari pengalaman beberapa tahun terakhir, ada tren peningkatan permintaan terhadap sejumlah komoditas menjelang pergantian tahun yang bisa mengakibatkan angka inflasi kembali naik.
“Dari pengalaman kita, setiap akhir tahun hampir selalu terjadi peningkatan permintaan masyarakat, terutama pada komoditas pangan tertentu seperti ayam, telur, gula, cabe merah, dan minyak goreng. Khusus di Sumbar, termasuk komoditas jengkol itu sangat tinggi permintaannya pada masa libur panjang. Karena itu perlu langkah antisipasi,” katanya.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa sektor transportasi selama masa libur Natal dan tahun baru juga dapat menyumbang peningkatan inflasi.
Sektor transportasi yang tidak lancar turut berpotensi mengganggu produktivitas produksi bahan pangan serta masa tempuh distribusi barang kebutuhan di Sumbar.
“Oleh karena itu, untuk mengatasi semua potensi kenaikan inflasi, diperlukan koordinasi dan sinergi semua pihak, termasuk agar distribusi bahan pangan menjadi lancar di seluruh wilayah di Sumbar,” katanya.