ENSIKLOPEDIA, RADARSUMBAR.COM – Banyak fenomena yang terjadi di sekitar kita yang sebelumnya belum terungkap, perlahan-lahan terjawab. Semua berkat kemajuan pengetahuan umat manusia untuk mencari tahu jawabannya, termasuk melalui penelitian ilmiah.
Penelitian dimulai dari hipotesis, dugaan awal yang berdasarkan permasalahan yang nyata dan relevan dengan apa yang hendak dicari jawaban pastinya. Hipotesis kemudian baru terjawab ketika penelitian sudah menemukan hasilnya, lewat berbagai macam metode.
Kemudian hasil penelitian bisa dikembangkan menjadi masalah yang bisa dimanfaatkan peneliti lain, untuk menghasilkan jawaban baru berikutnya. Namun, ternyata ada beberapa hal yang sebenarnya di sekitar manusia tetapi masih menjadi misteri.
Berikut adalah beberapa fenomena yang membuat para ilmuwan di belahan dunia harus menggaruk kepalanya sekian lama.
Menguap karena tertular
Menguap memang hal yang lumrah dilakukan setiap pagi, tetapi para ilmuwan belum yakin pasti mengapa kita melakukannya. Salah satu teori populer menyebut menguap bisa membantu tubuh Anda membawa lebih banyak oksigen. Teori ini selanjutnya terbantahkan. Ada juga yang menyebut menguap adalah perilaku termoregulasi yang mendinginkan otak. Tetapi para peneliti sendiri belum jelas mengenai fungsi biologisnya.
Sebuah studi di Cognitive Brain Research (Vol 23 tahun 2005) mencoba mengungkap mengapa menguap bisa menular di antara makhluk sosial seperti manusia. Ternyata jaringan di otaklah yang bekerja atas ratas empati dan keterampilan sosial diaktifkan ketika kita melihat orang menguap. Para peneliti menemukan pula bahwa simpanse dapat ‘menangkap’ tanda menguap daroi manusia.
Hal itu bekerja lewat ekspresi wajah yang disalin oleh otak kita dan diadopsi agar bisa memahami keadaannya. Berdasarkan penelitian pada 2015 mengembangkan pemaparan itu, dan menemukan hasil bahwa psikopat tidak begitu rentan pada menguap yang menular. Tetapi belum jelas, lantaran dalam beberapa kasus ada yang ikut menguap meskipun tidak melihat orang pertama.
Paus bungkuk yang kini hidup berkelompok
Sejatinya, paus bungkuk memiliki sifat untuk hidup menyendiri. Dalam laporan para ilmuwan di PLOS One pada 2017, menemukan paus hidup dalam kelompok yang sangat besar. Paus bungkuk bahkan memberi makan 20 hingga 200 kawanannya di lepas pantai Afrika Selatan berdasarkan pengamatan yang dilakukan bertahun-tahun.