JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Rhoma Irama mengaku sempat mendapat hujatan saat mensyiarkan dakwah lewat musik. Pria yang dijuluki “Raja Dangdut” ini bahkan sempat menuai banyak kritik tatkala mengucapkan salam ketika memulai konsernya.
Hal tersebut disampaikannya dalam Kongres Budaya Umat Islam Indonesia yang digelar dalam rangka Milad ke-48 MUI di Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut, sebagaimana dikutip dari MUIDigital, Senin (31/7/2023), dia juga menceritakan pengalamannya sepanjang karier dakwahnya lewat musik.
“Dulu di tahun 70an budaya para seniman erat kaitannya dengan praktik meninggalkan shalat. Ibadah menjadi tabu dan aib bagi seorang seniman kala itu,” ungkap Bang Haji, sapaan akrab Rhoma Irama.
Budaya yang melekat pada seniman tersebut, membuat dia resah. Dia mengaku setiap shalat memohon petunjuk Allah SWT apabila dengan seni mampu memperlebar jalan kepada Allah maka dia meminta bakat tersebut dicabut darinya.
Sedangkan, apabila seni mampu memberi kebaikan, maka bawalah kepada keridhaan-Nya. Doa tersebut akhirnya menghantarkan Rhoma untuk membentuk Soneta Group sebagai the Voice Moslem pada 13 Oktober 1973.
Band bentukannya ini berkomitmen untuk menjauhi budaya buruk yang dianggap melekat bagi seorang seniman seperti meninggalkan shalat dan minum khamr.
“Dakwah pertama yang saya adalah saat di salah satu pentas musik yang ada di Ancol. Ketika itu saya mengucapkan salam ‘assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh’. Sontak mendapat respons kurang menyenangkan dari penonton yang hadir,” kata dia.