JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Konsumen rokok elektrik (vape) semakin banyak di Indonesia. Ramainya pengguna vape ini belum diimbangi dengan regulasi di Tanah Air. Kondisi itu sangat beda dengan konsumsi rokok tembakau daun.
Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo) Dimas Syailendra mengatakan, memang sejumlah literatur menyebutkan bahwa vape lebih rendah risikonya dari rokok tembakau biasa.
Klaim Dimas Syailendra diperkuat dengan hasil penelitian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, serta Universitas Padjadjaran. Penelitian dari perguruan tinggi itu menyatakan, tembakau alternatif dinilai memiliki potensi besar bagi perokok dewasa yang kesulitan untuk berhenti merokok.
“Para perokok dewasa yang kesulitan untuk berhenti dari kebiasaan merokok sebagian beralih ke produk tembakau alternatif,” kata Dimas kepada wartawan baru-baru ini di Jakarta.
Hanya saja maraknya penggunaan vape belum disertai dengan regulasi. Kondisi itu sangat berbeda di luar negeri. Dia mencontohkan di Inggris dan Jepang.