Demokrat bisa, karena sudah dua kali AHY bertemu Puan. Siapa tahu sudah ada deal-deal di situ. Tapi, apa mungkin deal Demokrat soal Anies, bukan AHY? Ini faktor yang membuat Demokrat tak bisa. Apalagi Demokrat oposisi.
Maka, NasDem lebih bisa. Selain masih dalam pemerintahan, NasDem punya sejarah bersama PDIP, pada Pilpres 2014, lalu. Nostalgia ini bisa diingat lagi. Apalagi, sejak awal, Anies bersama NasDem, tidak Demokrat. Irisan pemilih cocok. Saling mengisi, saling menguatkan. Potensial.
Dua calon koalisi pemerintahan berkompetisi. Ganjar-Anies, diusung PDIP, NasDem, dan PPP. Prabowo-Muhaimin/Erick/Airlangga. Diusung Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN. Kalau ada yang ogah, pindah ke Ganjar-Anies. Koalisi oposisi gagal. Demokrat-PKS, kurang. Jadi pendukung, tak lagi pengusung. Jokowi pasti mau. Ya kan? (*)