Yang disebut pengkhianat itu Jokowi, termasuk Prabowo. Jokowi saat tak sejalan dengan PDIP (Megawati). Prabowo saat bergabung dengan Jokowi. Momen kebersamaan ini yang menjadi sebabnya. Orang terlalu mudah melupakan ini.
Kalau orang melihat kebersamaan itu sebagai monumen, sehingga negara-bangsa ini keluar dari krisis, maka posisi Gibran sangat mudah juga dimengerti. Tapi, orang memang tak bisa lihat hal yang sama. Ahok pun, gagal soal ini.
Memang, Ahok ini siapa kalau tanpa Jokowi? Apa bisa dia menjadi Gubernur DKI, kalau tak bersama Jokowi?
Bahkan, setelah keluar dari penjara pun Jokowi tetap memakainya sebagai sesuatu. Mestinya, Ahok bisa menjaga lisan. Tapi itulah kelemahan Ahok yang tak berubah. (**)