“Apa pun angin limbubu yang datang dari mana saja, kami ninik mamak ada di depan Pak Gubernur. Kami tidak di belakang Pak Gubernur, tapi kami di depan Pak Gubernur,” tegas Fauzi Bahar yang pernah menjadi tandem dengan Mahyeldi saat memimpin Kota Padang.
Sebelumnya video Bupati Solok Epyardi Asda marah-marah viral di dunia maya. Dalam video yang diunggah akun @udatocco10 di platform TikTok, Sang Bupati menyampaikan unek-uneknya kepada warga dan wartawan yang hadir terkait tindakan Gubernur Sumbar Mahyeldi yang dinilai tak minta izin terlebih dulu ketika mendatangi Kabupaten Solok untuk melakukan program Singgah Sahur.
Epyardi menilai Gubernur selama ini kurang koordinasi jika ada kegiatan yang dilaksanakan di kabupaten/kota.
“Dia datang ke semua daerah Sumatera Barat ini, nggak pernah ngasih tahu sama bupati, wali kota. Ujung-ujungnya datang ke tempat orang seperti malam ini. Mau datang ke Cupak, mau datang ke sini, dibawanya kadernya. Emangnya Solok ni negara PKS apa? Ini negara ini ada aturannya”
“Bahasa Minang itu ada pepatah ciek rumah gadang ciek lasuang dan ciek tungganai. Ciek lasuang ciek ayam gadang, ciek rumah gadang ciek tungganai,” timpal politisi PAN ini.
Menurutnya, seorang gubernur harus paham dengan tupoksinya. “Gak bisa seenak udelnya. Mentang-mentang dia jadi gubernur dia seenak udelnya. Nggak bisa, dia gak punya daerah kekuasaan. Dia hanya bersifat koordinator. Tolong kasih tahu sama Pak gubernur ini, tolong belajar. Kalau nggak, tanya sama orang, apa tupoksinya dia sebagai Gubernur,” kritik Epyardi. (rdr)