PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi membuka secara resmi program pelatihan pembuatan pupuk berbasis batu bara pertama di dunia yang digelar oleh Saputra Academy di Sumbar, Selasa (24/4/2024) siang.
Salah satu tujuan digelarnya pelatihan ini adalah untuk mengatasi masalah kelangkaan pupuk serta menjaga kualitas tanah.
“Alhamdulillah, Sumbar saat ini dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan pelatihan pembuatan pupuk berbasis batubara ini oleh Saputra Academy. Tentu saja ini kabar baik bagi kami semua, terutama sekali bagi para petani yang kerap menghadapi masalah kelangkaan pupuk,” katanya.
Program pelatihan ini, kata Gubernur, sangat sejalan dengan konsentrasi Pemprov Sumbar terhadap sektor pertanian, yang tercermin dari alokasi APBD Sumbar ke sektor tersebut yang mencapai angka 10 persen.
Sumbar juga menyatakan kesiapan sebagai tempat pelaksanaan pelatihan serupa untuk masa-masa yang akan datang.
“Terlebih dalam pelatihan yang akan berlangsung selama tiga bulan ini, diikuti oleh rekan-rekan dari negara Nigeria. Sehingga, program ini tentu juga mendatangkan devisa bagi kami. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada Saputra Academy selaku penyelenggara dan produsen pupuk futusan berbasis batu bara ini,” katanya.
Sementara itu, Duta Besar (Dubes) RI untuk Nigeria, Usra Hendra Harahap mengatakan, Nigeria merupakan negara dengan lahan pertanian yang cukup luas.
Secara umum, diperkirakan kebutuhan pupuk di Nigeria mencapai 1,8 juta ton per tahun untuk tiga juta hektare total luas lahan pertanian.
“Selama ini Nigeria bergantung pada pupuk kimia (NPK) dan urea, namun tentu hal itu menyebabkan penurunan kualitas nutrisi tanah di sana. Sementara itu, penggunaan pupuk batubara tidak mengurangi kandungan nutrisi tanah. Oleh karena itu, Nigeria berminat mengikuti pelatihan ini,” kata Usra.