Helmi menyebut, di Indonesia hanya ada 2 provinsi yang memiliki 2 asrama haji. Pertama Jawa Barat, kedua Sumatra Barat. Untuk proses keberangkatan jemaah haji akan dilakukan di Asrama Haji Embarkasi Padang di Parupuk Tabing. Sedangkan untuk kepulangan akan dipusatkan di Asrama Haji Debarkasi Padangpariaman.
“Untuk keberangkatan kita maksimalkan asrama haji di Tabing sedangkan kepulangan di asrama haji Padangpariaman,” ujarnya.
Saat ini kata Helmi, pihaknya tengah membenahi sejumlah sarana dan prasarana pendukung yang ada di Asrama Haji Debarkasi Padangpariaman. Hal itu dilakukan karena masih ada waktu hingga menjelang proses kepulangan jemaah yang rencananya dijadwalkan pada bulan Juli 2023 mendatang.
“Yang sedang kita benahi adalah jalan masuk menuju asrama haji sepanjang 50 meter. Kalau bisa itu kita aspal agar memudahkan nanti dalam proses penjemputan jemaah,” terangnya.
Terkait daftar tunggu haji, Helmi menjelaskan, bahwa daftar tunggu haji di Sumbar mencapai 24 tahun. Untuk memperpendek daftar tunggu tersebut, kata Helmi telah diberlakukan kebijakan sejak 2015 lalu, bahwa mereka yang sudah berangkat haji diperbolehkan berangkat haji lagi kalau sudah melewati 10 tahun. “Ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada jemaah lain yang belum pernah berangkat,” ujarnya.
Seperti diketahui, jemaah akan dihadapkan dengan cuaca panas saat berada di Arab Saudi. Pemerintah kata Helmi, sudah mempersiapkan sejumlah langkah-langkah khusus untuk mengatasi dampak cuaca panas, salah satunya dengan menambah fasilitas AC di Arafah, hingga memberikan imbauan agar jamaah menjaga kesehatan dengan cara sering minum air putih.
“Untuk cuaca panas sudah diantisipasi. Di Arafah sudah pakai AC, sebelumnya tidak. Kemudian jemaah juga diimbau sering minum, lalu bawa handuk yang selalu dibasahi dan menggunakan masker,” terangnya. (rdr)