PADANG, RADARSUMBAR.COM – Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Barat (Sumbar) memperkirakan sejumlah daerah di provinsi tersebut akan mengalami musim kemarau dua hingga empat bulan.
“Di Sumbar musim kemarau paling singkat dua hingga empat bulan dan lebih banyak mengalami musim hujan,” kata Analisis Klimatologi sekaligus Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Madya Stasiun Klimatologi BMKG Sumbar Rizky Armei Saputra di Padang, Jumat.
Adapun daerah yang mengalami musim kemarau diantaranya Pasaman bagian utara, Kabupaten Limapuluh Kota, Payakumbuh, Agam bagian timur, Tanah Datar, Bukittinggi, Solok, Kota Solok, Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya, dan Solok Selatan bagian timur.
Ia mengatakan selama Agustus 2023 (musim kemarau) melanda sejumlah daerah di Sumbar yaitu Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman, Kabupaten Limapuluh Kota, Payakumbuh, Tanahdatar, Sijunjung, dan Kabupaten Solok.
“BMKG memprediksi masih normal, namun antisipasi perlu dilakukan karena cuaca yang sangat dinamis, berubah-ubah dan sangat cepat,” ucapnya.
Ia menjelaskan terdapat faktor penting lainnya dalam skala global yang mempengaruhi curah hujan di Sumbar yaitu Indian Ocean Dipolemode (IOD) dan gangguan jangka pendek (intraseasonal).
“Untuk IOD fasenya berubah-ubah sesuai dengan suhu anomali permukaan laut di Samudera Hindia bagian barat dan timur,” kata Risky.