PADANG, RADARSUMBAR.COM – Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat menyebutkan daerah tangkapan ikan nelayan di wilayah itu makin jauh dari pesisir pantai sehingga biaya produksi jadi membengkak.
“Ini menjadi keluhan nelayan Sumbar beberapa bulan terakhir. Karena lokasi tangkapan makin jauh, biaya untuk BBM makin besar,” kata Kepala Bidang Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, Yulia Madhona di Padang, Selasa (22/8).
Ia mengatakan nelayan yang biasanya menggunakan mesin longtail 5 PK dan biasa beroperasi di sekitar pesisir pantai, sekarang sudah sangat sulit mendapatkan ikan.
Sebagian terpaksa berpindah menggunakan mesin 15 – 40 PK agar bisa berlayar lebih jauh yang semakin memberatkan nelayan.
Yulia mengatakan untuk memastikan penyebab fenomena tersebut harus diteliti lebih jauh. Namun secara teoritis hal itu bisa terjadi akibat ekosistem perairan di pesisir pantai sudah tidak kondusif untuk ikan bertelur dan mencari makan.
Hal itu bisa disebabkan oleh banyak hal seperti penggunaan racun dan bom ikan yang merusak terumbu karang.