“Produksi beras berlebih dari konsumsi warga, sehingga sisanya di pasarkan ke kabupaten atau kota di Sumbar, Riau, Jambi dan lainnya,” katanya.
Menurut dia, Pemkab Agam memiliki cadangan pangan berupa beras sekitar 14 ton yang dititipkan ke Perum Bulog.
Cadangan beras itu untuk mengantisipasi kelangkaan pangan di daerah saat terjadinya bencana alam, gagal panen, rawan pangan atau faktor lainnya.
Namun saat terjadi bencana, bantuan beras berdatangan sehingga cadangan beras tersebut tidak pernah diambil.
“Beras itu kita ambil saat terjadinya bencana alam dan gagal panen di Agam. Kita setiap tahun menambahkan cadangan beras itu,” katanya. (rdr/ant)