LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Pelaksana harian Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Antonius Vevri menyatakan keberadaan Tim Patroli Anak Nagari (Nagari) di tiga kabupaten di provinsi tersebut sangat membantu dalam penanganan konflik satwa dengan manusia.
“Kami sangat terbantu dengan Tim PAGARI dalam membantu untuk menangani konflik satwa dengan manusia, apalagi di Sumbar konflik tersebut sangat tinggi mulai harimau sumatra, beruang madu dan buaya muara, ” katanya di Lubukbasung saat pembukaan Jambore Pembinaan dan Praktek Lapangan PAGARI di Hotel The Balcone, Selasa.
Ia mengatakan, Tim PAGARI sampai saat ini masih intens menangani konflik satwa dengan manusia bersama BKSDA Sumbar.
Dengan kehadiran dalam menangani konflik tersebut, maka sangat dirasakan oleh masyarakat di sekitar kawasan yang sering terjadinya konflik.
“Kami mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada Tim PAGARI yang telah mengabdikan dirinya dalam penanganan konflik,” katanya.
Ia mengakui, saat ini ada tujuh Tim PAGARI yang telah terbentuk yakni, Tim PAGARI Baringin, Tim PAGARI Batang Barus, Tim PAGARI Salareh Aia, Tim PAGARI Sontang Cubadak, Tim PAGARI Pasia Laweh, Tim PAGARI Panti Selatan dan Tim PAGARI Salareh Aia Timur.
PAGARI tersebut merupakan binaan dari BKSDA Sumbar yang dibentuk bersama Yayasan Sintas Indonesia dan Centre for Orangutan Protection (COP).
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Yayasan Sintas Indonesia dan COP yang telah memberikan kontribusi selama ini. Termasuk dukungan wali nagari atau kepala desa adat yang menganggarkan dana desa untuk PAGARI,” katanya.