“Selain edukasi maksimal di bidang teori, nantinya pelajar juga dipraktekkan bagaimana menjadi seorang terdakwa, terlapor hingga proses hukum itu bisa dimengerti dengan jelas,” kata Ferizal.
Kajati Sumbar, Asnawi mengapresiasi Kejari Bukittinggi dan meminta Program Sekolah Adhyaksa bisa dicermati dan diikuti oleh daerah lainnya sebagai sumber edukasi bagi pelajar khususnya dalam menghadapi permasalahan hukum sejak usia dini.
“Dengan Sekolah Adhyaksa, ketika anak mengenal aturan hukum dan perlindungan negara, mereka akan terbiasa dan didoktrin berbuat baik mulai dari kalangan pertemanan, sekolah, keluarga hingga masyarakat dan menjadikan antisipasi menyalahi aturan hukum,” kata Asnawi.
Ia berharap Sekolah Adhyaksa menjadi program pengawal aset bangsa, mengawal anak dan menjadikan pendidikan sebagai kontributor utama menuju generasi emas Indonesia.
Sementara itu, Sekdako Bukittinggi, Martias Wanto menegaskan Sekolah Adhyaksa sesuai dengan visi misi Kota Bukittinggi dalam rangka menguatkan pendidikan untuk mencapai masyarakat yang berwatak dan berkarakter berdasarkan filosofi adat daerah setempat.
“Pemerintah Kota Bukittinggi sangat mendukung, ini untuk menambah muatan lokal pendidikan yang telah dimulai dengan mata pelajaran adat dan budaya serta penambahan ilmu agama. Semua menjadi bekal bagi pelajar dan menyambung kembali harapan lahirnya tokoh hebat dari Bukittinggi,” kata Martias Wanto.
Peluncuran Sekolah Adhyaksa diakhiri dengan pelantikan Duta Adhyaksa berjumlah 16 orang yang berasal dari siswa SMP negeri dan swasta se-Kota Bukittinggi. (rdr/ant)