Ia mengatakan para pendaki tersebut terdeteksi dari penyisiran yang dilakukan oleh personel Basarnas bersama petugas gabungan yang terdiri dari pihak BKSDA, serta masyarakat setempat.
Penyisiran dilakukan oleh petugas guna memastikan keamanan serta keselamatan para pendaki yang sudah terlanjur naik sebelum Marapi mengalami erupsi pada Sabtu (7/1/2023) pagi. Untuk diketahui Gunung Marapi mengalami erupsi sejak Sabtu sekitar pukul 06.11 WIB, hingga Minggu sore erupsi sebanyak 22 kali erupsi.
Tinggi kolom diumumkan 150-200 meter di atas puncak dengan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, intensitas tebal condong ke arah Timur Tenggara.
Status Gunung Marapi saat ini dinyatakan pada Status Level II atau Waspada, Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi. Otoritas terkait telah mengeluarkan larangan aktivitas pendakian ke Marapi hingga kondisi dinyatakan aman kembali. (rdr/ant)