Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menjelaskan HIV adalah virus yang jika tidak ditangani dengan serius maka dapat menimbulkan kematian.
“Ini harus kita selesaikan bersama, semua lini harus bergerak, bagaimana pendalaman pendidikan berkarakter, bagaimana pendidikan karakter itu, bukan pada materinya, tapi lebih pada kegiatannya seperti kegiatan budaya dan pendekatan keluarga,” kata dia.
Ia mengungkapkan, di Kota Bukittinggi berdasarkan data laporan kasus dari seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang ada, terdiri dari usia 20 sampai 24 tahun sebanyak 34 kasus.
Usia 25 sampai 49 tahun terdapat 232 kasus dan usia lebih dari 50 tahun terdapat 12 kasus.
“Dari data itu, angka penemuan kasus tertinggi adalah pada usia 20 sampai 49 tahun dengan 232 kasus dan faktor risiko tertinggi berasal dari hubungan seks terutama pada kelompok LSL (Lelaki Sex Lelaki) sebanyak 50 persen,” pungkasnya. (rdr/ant)