Dugaan Peredaran Beras Sintetis di Bukittinggi, Wako Tegaskan Tidak Benar

Salah satu keramaian di Taman Jam Gadang saat libur. (Antara/Al Fatah)

BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat bersama kepolisian daerah setempat menegaskan tidak ada beras sintetis yang beredar di kota wisata itu, hal ini berdasarkan hasil uji labor yang menunjukkan beras diduga palsu ternyata adalah beras asli.

“Hasil uji labor dari sampel beras yang diduga sintetis di Bukittinggi hasilnya negatif, dugaan dan kecurigaan selama ini, tidak benar, bahwa ada beras sintetis di Bukittinggi,” kata Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, Selasa.

Wako merujuk hasil uji labor yang disampaikan General Laboratory Manager PT. Saraswanti Indo Genetech, Dwi Yulianto Laksono, melalui surat laporan hasil uji labor nomor SIG.CL.X.2023.12164906, tanggal 12 Oktober 2023.

“Dalam surat itu, disampaikan kesimpulan, berdasarkan hasil pengujian beras memenuhi standar, beras tersebut negatif tidak mengandung plastik sesuai parameter pengujian,” kata Erman.

Wako tetap mengimbau kehati-hatian warga Kota Bukittinggi dalam mengkonsumsi makanan pokok dan meminta pelaporan segera ke dinas terkait.

“Warga diminta tetap waspada, jika ada keraguan terhadap beras dan produk pangan yang ditemui, silahkan melapor ke Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi,” katanya.

Ia menegaskan Pemko Bukittinggi akan tetap melakukan upaya dalam melindungi masyarakat terkait makanan yang dikonsumsi.

“Apa yang dikonsumsi masyarakat pasti tidak lepas dari pantauan, sebelumnya juga kami sudah imbau agar tidak tergiur harga murah dan usahakan membeli beras dan makanan pokok di tempat dipercaya,” katanya.

Hal yang sama disampaikan Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati dan meminta warga untuk lebih cerdas dalam bermedia hingga tidak memberikan kabar yang salah.

“Kami imbau warga lebih cerdas dalam bermedia, tidak terpengaruh hoax apapun, beras yang diduga sintetis itu ternyata tidak benar sesuai konfirmasi kami dengan Dinas Pangan Sumbar di hari Pangan Sedunia,” kata dia.

Ia meminta warga untuk melaporkan terlebih dulu kepada kepolisian atau dinas terkait jika merasakan kecurigaan kepada bahan pokok tertentu.

“Tolong komunikasikan dulu sebelum disebar informasinya karena barangkali ada semacam ketidaksesuaian seseoramg pada makanan yang dikonsumsi secara kesehatan,” pungkasnya. (rdr/ant)

Exit mobile version