Ia mengatakan pengambilan data diperinci seperti sampel DNA, pencocokan data identitas KTP, ijazah, foto atau properti korban sebelum melakukan pendakian Gunung Marapi.
“Saat ini sudah 20 orang lebih yang memberikan laporannya terdiri dari beragam latar belakang baik keluarga inti, kerabat atau rekan satu kampus,” katanya.
Sementara itu Direktur RSAM, Busril mengaku telah mempersiapkan secara maksimal sarana Posko Antemortem sesuai permintaan dari Polda Sumbar.
“Benar, kami sudah dihubungi DVI Polda Sumbar untuk kesiapa Posko Antemortem di RSAM, sudah disiapkan di tim kita termasuk ahli forensik beserta ruang-ruangan pendukung,” kata Busril.
Hingga saat ini, tim gabungan penyelamat para pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi masih melakukan proses evakuasi yang dipusatkan di Posko Batu Palano, Kabupaten Agam. (rdr/ant)