Ia menegaskan simulasi memberikan dukungan kepada petugas penyelengara Pemilu sebagai langkah antisipasi mulai tata cara pencoblosan, pengambilan surat suara hingga menghalangi langkah kecurangan.
“Karena nanti di hari pemilihan, supporting sistem kepada PPK dan PPS harus mampu mengendalikan semua kendala dna mencarikan solusi kepada KPPS,” kata dia.
Untuk petugas KPPS yang segera diumumkan, Syafri menyebut dibutuhkan 2.555 petugas untuk 365 TPS di Kota Bukittinggi.
“Simulasi ini terus berlanjut hingga untuk KPPS yang dilakukan materi lebih sederhana, juga kepada petugas ketertiban yang di singkat Gastib, tidak lagi Linmas,” katanya.
Simulasi dilakukan KPU Bukittinggi dengan kondisi mendekati nyata seperti ketentuan pemungutan dan penghitungan suara yang berlaku pada Pemilu 2024, mulai dari jadwal pemungutan, perhitungan, hingga sumber daya manusia yang terlibat. (rdr/ant)