“Kita harus berterima kasih karena seja bapak memberi ruang kepada Mas Gibran Rakabuming Raka, maka kesempatan untuk anak-anak muda itu naik kelas itu semakin kelihatan dan proporsinya sekarang itu sudah 50% 50%, 50% nya capres Pak Prabowo yang senior 50% nya wakil presiden yang muda,” ucap Arief.
Arief menuturkan jumlah penduduk Indonesia yang mudah dan menjelang muda ini itu jauh lebih banyak daripada yang tua. Sehingga cara-cara berpikir dan bekerja sudah tidak bisa lagi sama seperti zaman dulu
“Pasca debat itu banyak pro kontra kenapa Mas Gibran dianggap nggak etis. Masalah zaman Now cuma bisa diselesaikan dengan solusi zaman now ya.”
“Saya berkelakar aja kalau ia menganggap seperti itu memang zaman old, karena bagi kita ya biasa aja bisa mencairkan suasana dan seterusnya,” papar Arief.
Lebih lanjut, Arief menyebut bahwa di kandidat pasangan lain orang muda hanya dijadikan tim sukses. Berbeda kata dia dengan pasangan nomor urut 2 yang menempatkan anak muda menjadi calon wakil presiden.
“Kita mencoba inisiasi yang namanya Gerbong muda Indonesia maju, karena Pak Prabowo jika nanti terpilih, kita saat ketemu Pak Prabowo bilang kita ingin tidak hanya mengantarkan bapak berdua sebagai presiden.”
“Tapi, ini kita juga ingin memastikan 5 tahun yang akan datang, pemerintahan ini berpihak kepada yang muda itu komitmen atau kita dengungkan,” tutup komandan TKN Fanta ini. (rdr)