“Pitih ndak ado doh, kami ndak ado uang jalan kami (Tidak ada uang, kami tidak ada uang jalan),” ucap sopir truk.
“Ka mamoto awak? Foto lah ko ha (Mau foto saya? Foto lah),” selanya.
“Ndak ado wak mamoto doh (Tidak ada saya foto),” kata sopir truk.
“Itu namonyo pungli mah da (Itu namanya pungutan liar nih, uda,” jawab sopir truk.
“Oto ko dari mano? (Truk ini dari mana?),” tanya pria itu.
“Dari Sungai Dareh, kantor kami di depan Polsek, mau tidak menemui kami di sana?,” kata pihak truk.
“Aden pribumi siko, saparo pasa ko aden punyo nyo (Saya pribumi di sini, separuh pasar ini saya yang punya nih),” ucap pria tersebut sambil mengucap kata kotor.
Tidak lama usai berdebat, pemuda dan sopir truk kemudian meninggalkan lokasi ribut-ribut. (rdr-008)