PADANG, RADARSUMBAR.COM – Hampir sebulan Yulita (44) hanya terbaring di rumahnya di Sungai Latuang, RT 3 RW 2 Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Dia masih bertanya-tanya, sakit apa yang dideritanya sehingga membuatnya tak bisa berjalan, nyaris lumpuh. Untuk ke dokter, dia dan suami Rudianto (50) harus pikir-pikir lagi.
Sudah beberapa bulan suaminya menganggur. Biasanya ada juga panggilan kerja jadi tukang atau sopir angkutan ke Pulau Jawa. “Minggu lalu kami paksakan ke rumah sakit, bertemu dokter. Tapi sakit saya belum diketahui dan hanya diberi obat. Kalau dibilang bisul yang bengkak di pinggul ini tidak juga. Tak ada ‘matanya’ hanya bengkak saja. Tapi sakit,” kata Yulita yang terbaring di rumah milik orang tuanya.
Memang, tanah di sebelah rumah tuanya sudah dibangun semi permanen untuk dia tinggal bersama suami dan tiga anak mereka. Namun karena belum memadai dan belum ada kamarnya, maka Yulita tetap memilih di rumah ibunya. “Saya di sini dulu, kalau di rumah sebelah takut mengganggu. Anak-anak di sana sama suami,” katanya saat dikunjungi Tim Andre Rosiade yang memberikan bantuan.
Kata Yulita, dia berobat ke dokter dan disebut mendapatkan penyakit ulkus gluteal yang kalau diartikan terjadi pembengkakan atau luka di bagian pantat. Dokter tak menyebut bisul, karena belum terlihat seperti bisul biasa. Kemungkinan pembengkakan itu mengenai atau mengganggu syaraf dan tulang belakang. Sehingga membuatnya tidak bisa berjalan.
“Ada juga dugaan sakit gula atau diabetes katanya. Sehingga membuat sakitnya agak berat dan lama,” kata Yulita saat didatangi Wakil Ketu DPD Gerindra Sumbar Nurhaida dan dua wakil bendahara Rina Shintya Ningsih dan Hendra Afnezola yang mengantarkan bantuan uang tunai dan sembako untuk Yulita.