PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pihak Trans Padang koridor 6 jurusan Kampus Unand-Pasar Raya terpaksa menghentikan operasional moda transportasi massal tersebut menyusul aksi unjuk rasa sopir angkutan kota (angkot) Pasar Baru pada Kamis (16/2/2023) siang.
Manajer Administrasi dan HRD Trans Padang Koridor 6, Rahmat Hidayat mengatakan, kerugian pihaknya akibat aksi sweeping sopir angkot ditaksir mencapai Rp20 juta hingga Rp30 juta.
“Operasional kami terganggu karena unjuk rasa mulai anarkis. Saat ini kami menghentikan sementara (operasional Trans Padang K6), melihat situasi, kalau kondusif maka kami akan membuka kembali trayek (Trans Padang K6),” kata Rahmat kepada Radarsumbar.com.
Rahmat mengatakan, negosiasi antara sejumlah pihak dan aparat keamanan ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan.
“Kenyataan di lapangan mereka tak menerima keputusan itu, jadi terjadi sweeping dan sweeping penumpang Trans Padang,” ucapnya.
Rahmat Hidayat berharap Trans Padang Koridor 6 bisa berjalan dengan baik dan meminta masyarakat bisa memahami kondisi pihaknya selaku operator.
Ketika disinggung mengenai penambahan halte Trans Padang K6 yang diributkan sopir angkot, Rahmat Hidayat menolak berkomentar terlalu jauh.