Ia berharap inovasi yang dilakukan desa tersebut dapat memotivasi petani di Pariaman sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga di daerah tersebut.
Selain itu juga dapat menjadi motivasi bagi pemerintah desa lainnya di Pariaman agar terus berinovasi untuk peningkatan perekonomian masyarakat dan pembangunan daerah itu.
Sementara itu, Ketua KAIC Rasmiwati mengatakan sistem hidroponik dutch bucket merupakan metode tanam dengan aliran air dan keranjang sebagai media tanamnya.
“Budidaya melon golden hidroponik ini sudah dimulai sejak 2022 namun masih menggunakan sistem irigasi tetes, nah karena ingin hasil yang lebih maksimal maka muncul sistem baru yaitu sistem dutch bucket,” kata dia.
Ia menyampaikan keuntungan dari sistem tanam tersebut yaitu tidak membutuhkan lahan yang luas sehingga dapat menggunakan pekarangan rumah.
Ia menambahkan dana dimulainya budidaya buah tersebut berasal dari dana pertanggungjawaban sosial Pertamina dengan harapan dapat membangun perekonomian warga desa itu dan memberi contoh kepada petani lainnya. (rdr/ant)